Demokrasi yang lebih sering diasumsikan sebagai bagian dari Barat dan berasal dari Barat [ Sesuai juga Sih dengan Pandangan Samuel Huntington sendiri yg mengatakan bahwa Mayoritas pemerintahan Islam tidak dapat dikategorikan Demokratis.Bahkan,Dengan sinis,FREEDOM HOUSE sebagai lembaga yg Demokratis di Amerika sendiri pernah mengetengahkan satu hasil penelitian bahwa dari sekitar 47 Negara yg mayoritas muslim,hanya 11 Negara yg pemerintahannya dipilih secara Demokratis [2002] ].
Dari Beragam pandangan tersebut,secara faktual akhirnya telah melahirkan berbagai pemikiran/tuduhan yg mungkin terkesan " Dangkal" [khususnya terhadap Islam sendiri] dan melahirkan satu kesimpulan sempit bhw Islam tdk lebih hanya sebuah Agama yg tdk dpt mengakomodir semangat Berdemokrasi/pelibatan Rakyat dlm setiap Aktifitas yg menyangkut Pemerintahan/bahkan keyakinan.Benarkah Demikian? Mari kita Kaji Bersama.
Islam secara jelas sdh Memberikan Konsep berdemokrasi dan Anjuran Berdemokrasi yg nyata melalui Firman Tuhan dalam Al-Qur'an" Dan persoalan mereka dimusyawarahkan diantara mereka [QS.Al-Syuro43:38] hingga Sabda Rasulullah sendiri Dan Bermusyawarahlah dengan mereka dlm segala urusan.berdasar ini,Aplikasi " Syuro" secara fundamental menjadi Ekspresi dr proses berdemokrasi itu sendiri.Anjuran untuk bermusyawarah dlm menyelesaikan semua masalah merupakan indikator praktis bhw kebersamaan dlm proses mencari jalan keluar dr setiap masalah merupakan inti Bangunan Demokrasi itu sendiri .Adanya semangat Syuro/Bermusyawarah itu sendiri adalah suatu proses pengambilan keputusan dlm masyarakat yg menyangkut kepentingan Bersama untuk mencari muwafaqoh/mufakat yg berarti adanya persetujuan bersama yg diambil melalui musyawarah.
Berdasar paparan diatas,baik persepsi dari Samuel Huntington atau Freedom House,bagaimanapun,menjadi Noda hitam yg harus dibersihkan oleh Umat Islam sendiri,dengan memberikan jawaban bahwa Islam sangat konsen pd Semangat memihak perdamaian [QS.42:40]Anti kekerasan [QS.59:5] Menolak diskriminasi [QS:49:13] Memahami Semangat toleransi [QS.109:6] Menghormati perbedaan sebgai bagian dari pluralisme [QS.5:48].dan juga Anjuran untuk selalu menjaga hak milik dan martabat orang lain [ Hifdzul Maal] hingga Menghormati perbedaan Keyakinan sebagai Sunnatullah yg wajib Dihormati [Hifdzuddiin].Berdasar perintah yg jelas dlm kitab Suci itu,berbagai persepsi yg sebenarnya tdk memahami inti Ajaran dan Semangat Islam,dapat diminimalisir!!
Menjadi Menarik jika kita melihat Wajah Negara yg berdasar"Agama" tertentu,khususnya di Timur tengah akhir2 ini yg amat jauh berbeda sekali dengan semangat dan ajaran Islam seperti paparan diatas,penindasan,pembungkaman
Dari paparan diatas,yang Bersandar pada perintah yg jelas dari Kitab suci hingga Al-Hadis,masihkah kita meributkan "Kulit" dan bukan "Isi"??? Bukankah Nabi sendiri menyuruh kita belajar dan menuntut kita mampu mencari dan menggali kebaikan yg berasal dari manapun,meski dari Cina sekalipun??? Wallahu A'lam Bisshowab.
0 komentar:
Posting Komentar