Home » » " Antara Parade dan Nasihat "

" Antara Parade dan Nasihat "



Al-Imam Ibnu Hibban rahimahullah berkata:
"Nasehat itu merupakan kewajiban manusia semuanya, sebagaimana
telah kami sebutkan sebelum ini,
tetapi dalam teknik penyampaiannya haruslah dengan secara rahasia, tidak boleh tidak,
karena barangsiapa yang menasehati saudaranya di hadapan orang lain, maka berarti dia telah mencelanya,
dan barangsiapa yang menasehatinya secara rahasia, maka berarti dia telah memperbaikinya.
Sesungguhnya penyampaian dengan penuh perhatian kepada saudaranya sesama muslim adalah kritik yang membangun dan lebih besar kemungkinannya untuk diterima dibandingkan penyampaian dengan maksud mencelanya."

Imam Ibnu Rajab rahimahullah (wafat tahun 795 berkata:"Al Fudhail berkata,
"Seorang mu'min menutup (aib saudaranya) dan menasehatinya sedangkan seorang fajir (pelaku maksiat) membocorkan (aib saudaranya) dan memburuk-burukkan."

Begitulah Para Ulama dahulu Memberi Petunjuk tentang bagaimana Etika atau Adab Seseorang dalam Memberi Nasehat kepada Saudaranya Sesama Muslim. Mereka amat membenci amar ma'ruf nahi munkar yang dilakukan secara terang-terangan, mereka suka kalau dilakukan secara rahasia antara yang menasehati dengan yang dinasehati,
dan ini merupakan ciri nasehat yang murni dan ikhlas karena si penasehat tidak mempunyai tujuan untuk menyebarluaskan aib-aib orang yang dinasehatinya,ia hanya mempunyai tujuan menghilangkan kesalahan yang dilakukannya.
Jadi....Tergantung Sampeyan Sendiri Sebenarnya, Mau Show Of Power atau memang Murni ingin Menasehati Seseorang ?? Hehehehehe
Thanks for reading " Antara Parade dan Nasihat "

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar