Home » » " Dahulu dan Kini " ( Telaah Kritis Kegenitan Beragama terhadap Perilaku Oknum Masa Kini )

" Dahulu dan Kini " ( Telaah Kritis Kegenitan Beragama terhadap Perilaku Oknum Masa Kini )




1.Habib Ali Bin Abubakar Bin Umar Bin Abubakar Al Khamid,Beliau adalah Seorang Warga Hadramaut-Yaman yang jadi Penerjemah dan Guru Bahasa Melayu bagi Raja Klungkung-Bali,Raja Dewa Agung Jambe.

2.Ada Habib Ali Bin Zainal abidin Alaydrus,Seorang warga Hadramaut-Yaman.Makam Beliau terletak di Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten. Karangasem(Amlapura), Bali.

3. Ada Juga Nama Syarif Abdullah Bin Yahya Algadrie,Seorang Alawiyyin dari Keluarga Kesultanan Pontianak yang Punya Jasa Besar dalam Perjuangan Rakyat Jembrana - Bali melawan Belanda. Karena Jasa Tersebut, Raja Jembrana yang Hindu menghadiahkan Tanah Perdikan yang kini menjadi Sebuah kampung Islam di Jembrana bernama Kampung Loloan.

4.Ada lagi Habib Usman bin Yahya yang juga warga Hadramaut-Yaman,Seorang yang diangkat sebagai Mufti pada zaman Kolonialisme Belanda dan juga sebagai Adviseur Honorer untuk urusan Arab di kantor Voor Inlandsche Zaken.Beliau kawan Dekat Snouck Hurgronje.

Habib Habib ( Nama Habib artinya adalah Yang tercinta; Kesayangan; Kekasih yang diberikan untuk seorang anak Laki-Laki.Sementara Habaib menurut istilah penduduk Hadra Maut adalah : Orang yang nasabnya bersambung dengan Sayyidi Alwi Bin Ubaidillah. Istilah khusus ini berlaku mulai zamannya Umar Bin Abdurrahman Al-Athash.Nama ini memiliki arti/pengertian/definisi Yang Terkasih ).

Ini Saya yang salah atau bagaimana Sih ??? Para Habib yang saya sebut diatas tersebut terkesan kok begitu adaptif pada Lingkungan dan Kondisi zamannya dan bahkan ada yang jadi Pegawai pada Pemerintah Kolonial Belanda !! Sementara saat ini,beberapa Habib ( Ingat...Beberapa alias Oknum !!! ) berteriak teriak tentang perlunya Negara ini menggunakan Hukum Berdasar Satu Agama tertentu. Ini Aneh.....kenapa Gema teriakan tersebut tidak dilakukan oleh Habib Ali Bin Abubakar Al Khamid di Klungkung-Bali atau bahkan oleh Habib Usman bin yahya di zaman penjajahan ?? Bahkan,Habib Usman bin yahya begitu dekat hubungannya dengan Snouck Hurgronje !

Kenapa Gema teriakan Formalisasi Syariat sebagai dasar Negara yang digemakan oleh Beberapa Habaib ( Oknum lho ya....) justru sama dengan Perjuangan kaum Cingkrang hasil Ideologi Impor dari Timur Tengah yang juga menuntut formalisasi syariat di Negara ini meski secara Amaliyah Ubudiyah mereka berbeda ???? Di Yaman,yang Notabene tempat moyang para Habaib yang ada di Negara ini kok malah para penuntut formalisasi syariat justru kaum yang ( Konon ) amaliyah ubudiyahnya dibenci oleh para Habaib ya ?? Dahulu Para Habaib begitu Mudah Bekerjasama dengan Penguasa yang Bukan Muslim termasuk dengan Belanda. Bahkan Bila Anda berkunjung Ke Makam Habib Ali Bin Umar Bin Abubakar Alhamid di Klungkung, Anda Bisa menemukan Patung Beliau yang gagah dengan menunggang Kuda putihnya. Lhaaa....Syirik Gak Ini ?? Para Mania Parade Tauhid faham gak tentang hal ini ?? Yang di Purwakarta diributin dengan Alasan Aqidah, Kenapa dahulu gak ada Teriakan yang sama ??
Adakah yang bisa bantu menjelaskan ???
Thanks for reading " Dahulu dan Kini " ( Telaah Kritis Kegenitan Beragama terhadap Perilaku Oknum Masa Kini )

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar