Home » » " Kulit dan Isi "

" Kulit dan Isi "

   Para Ulama dahulu penyebar Syi'ar Islam memang sangat Bijak. Beliau Beliau yang dahulu Berjuang Mensyi'arkan Islam dengan cara Damai di Nusantara ini paham bahwa Kondisi dan budaya Negeri ini amat jauh berbeda dibanding Jazirah Arab,Sebuah Negeri dimana Islam dilahirkan. Jauh Setelah Para Ulama yang dahulu berjuang mensyi'arkan Islam dan akhirnya Islam diterima menjadi Agama yang dianut sebagian besar masyarakat negeri ini,ada beberapa kelompok yang saat ini dengan pongah berkata bahwa ajaran Islam yang dianut oleh mayoritas masyarakat tidaklah murni !! Islam di negeri ini ( Konon ) menurut mereka masih tercampur ajaran dan tradisi Agama lain. Islam itu Arab atau Islam itu Moralitas ??? Kalau Islam ditafsirkan sebagai Sesuatu yang Wajib dan harus meniru Arab,maka Silahkan menjadi Onta Selamanya.... Ehehehehehe ^_^  Orang Jawa Punya Istilah dalam Menjelaskan tentang Tuhan atau Dzat Yang Maha Kuasa !! Mereka Mengistilahkan Tuhan sebagai Sesuatu yang “tidak tergambarkan” atau “tidak dapat disamakan dengan apapun atau tak terdefinisikan” yang dalam bahasa Jawa disebut sebagai ” Tan keno kinoyo ngopo” Dengan Istilah Tersebut, Nenek Moyang Kita ingin Menjelaskan bahwa Sesungguhnya hakekat Tuhan adalah sebuah “kekosongan”, atau “suwung”, Kekosongan adalah sesuatu yang ada tetapi tak tergambarkan.“suwung” itu meliputi segalanya, “suwung iku anglimputi sakalir kang ana”. Ia seperti udara yang tanpa batas dan keberadaannya menyelimuti semua yang ada, baik di luar maupun di dalamnya. Begitulah Nenek Moyang Kita dahulu Mengajarkan Tentang Konsep Ke-Tuhanan. Lalu, Istilah diatas apa bedanya dengan Sebuah Kalimat dalam Bahasa Arab berbunyi " laysa kamistlihi syai'un " ( tidak menyerupai sesuatu apapun ) ???? Hehehehehe......Orang Indonesia udah Makan Kacang, Sementara Onta Nejd malah Sibuk Rebutan Kulit Kacang ??? Eekekekekkkkkkkk.....
Thanks for reading " Kulit dan Isi "

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar