Home » » " Tentang Nama "

" Tentang Nama "


Allah ( Kadang-kadang dieja Al-Ilah ) berasal dari Ilah dan Ilah mengandung arti Ma'luh ( Yang Disembah ) dan Nama ( Ism ) tidaklah sama dengan yang dinamai ( Al-Musamma ). Maka Barangsiapa yang menyembah nama tanpa makna,Ia Sungguh telah kafir dan tidak Menyembah apa apa.Barangsiapa menyembah Nama dan Makna sekaligus,maka Sungguh Ia telah Musyrik dan menyembah Dua hal.Dan Barangsiapa menyembah Makna tanpa Nama,maka Itulah Tauhid. Engkau Mengerti wahai Hisyam ? Hisyam menjawab : Tambahilah Aku Ilmu. Ja'far Al-Shadiq meneruskan: Bagi Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung ada Sembilan puluh Sembilan Nama,Jika Nama itu sama dengan yang dinamai,maka Setiap Nama itu adalah Suatu Tuhan.Tetapi Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung adalah suatu Makna ( Esensi ) yang diacu oleh Nama nama itu,sedangkan nama nama itu sendiri seluruhnya tidaklah sama dengan Dia. ( Sebuah Nasehat dari Imam Ja'far Al-Shadiq pada Hisyam ).

Timbul Pertanyaan, Apakah kalo begitu Tuhan bisa disebut dengan Nama Apapun ??

Dalam Al-Qur'an dijelaskan tentang Nama-NYA yaitu Allah.Jauh sebelum Al-Qur'an diturunkan,Orang Orang Arab telah Mengenal bahwa Allah merupakan Sebutan Untuk Dzat ( Esensi ) yang Maha Tertinggi.Bahkan dalam beberapa Kisah diceritakan bagaimana Seorang Abu Jahal menggunakan Nama Allah dalam setiap ucapan atau bahkan Sumpahnya.Dalam Beberapa Ayat diterangkan :
Dan Jika Kamu Bertanya kepada Mereka, " Siapakah Yang Telah Menciptakan Seluruh Langit dan Bumi dan Menundukkan Matahari dan Bulan ? " Mereka menjawab Allah ( QS.Al-Ankabut-61 ).Atau juga dalam sebuah Ayat dinyatakan : " Dan jika kamu bertanya kepada Mereka Siapakah yang Menciptakan Langit dan Bumi ? Mereka Menjawab Allah ( QS.Az-zumar 38 ).Atau dalam Beberapa Ayat yang lain juga menjelaskan hal yang sama.Mengenai hal tersebut,Sebagian Ahli Tafsir berpendapat bahwa yang dimaksudkan ayat tersebut adalah Rasul jika Bertanya kepada Orang Arab jahiliyah tentang Tuhan maka mereka akan menjawab Allah.Jadi,Istilah atau Nama Allah sendiri lazim digunakan sebelum Qur'an diturunkan.
Kalau Nama Allah lazim digunakan dizaman Jahiliyah,maka bagaimana Islam menyebut Nama Tuhan ? Beberapa waktu setelah Al-Qur'an diturunkan,Maka dalam Al-Qur'an sendiri dijelaskan tentang Penyebutan Nama Dzat Yang Maha Tinggi itu dengan Nama Al-Rahman.Nama Al-rahman itu tentu saja Asing bagi telinga Orang Arab saat itu.Demi menghindari Penolakan karena " Revisi " Istilah Atau Nama Tuhan tersebut dari Orang Arab yang beralasan bahwa Muhammad Rasulullah tidak konsisten dalam mengajarkan faham Ketuhanan.Menurut mereka,Jika Dzat yang Maha Tinggi itu mempunyai Nama lain,Berarti DIA tidak Maha Tinggi sebab DIA punya Nama berbilang sebanyak Nama yang digelari atas-NYA.Dalam Sebuah Ayat dijelaskan : Katakanlah, " Panggillah Allah,atau Panggillah Ar-Rahman.Dengan Nama apa Saja kamu Memanggil DIA,maka kepada-NYA lah semua Nama yang terbaik " ( QS.Al-Isra'110 ). Sayyid Qutb dalam tafsirnya Fi-Dzilal Al-Qur'an menjelaskan bahwa firman tersebut mengandung makna bahwa manusia dibenarkan Memanggil Tuhan mereka sesuai Lidah atau Kebiasaan mereka asalkan Sesuai dengan Nama nama yang baik.

Lagi Bingung Nih......Saat Ini Beberapa Kaum mencoba Mengkritisi Kebiasaan Orang lain yang Menyebut Tuhan dengan Lidah dan Kebiasaan dimana mereka Tinggal.Sebutan Sang Hyang Maha Agung atau Gusti Allah bagi mereka tidaklah Sesuai dengan ajaran Islam !!! Lho.....Jika Lidah Saya Selaku Lidah Jowo terbiasa Menyebut Nama Tuhan dengan Sebutan Gusti Ingkang Moho Kuoso emang salah ????
Thanks for reading " Tentang Nama "

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar